Sudah pernah dengar bunga Gloxinia? Saya sendiri baru mendengarnya kira-kira sebulan lalu ketika melihat video youtube. Youtube-nya bahasa Rusia yang isi kontennya berkebun. Ada satu tanaman yang menarik perhatian saya. Pohonnya tidak terlalu tinggi, bunganya warna merah, pink dan ungu.
Saya coba cari nama bunganya. Dan ketemu nama Gloxinia. Sebuah nama yang asing. Ternyata olshop Indonesia ada yang menjual bunga tersebut walaupun sedikit. Akhirnya saya order dua, satu warna pink dan satu warna ungu.
Begitu paketnya sampai saya buka yang bunga warna ungu. Wah cantik sekali. Tapi kok batangnya terlepas dari akarnya? Sedangkan tanaman satunya hanya berisi daun-daun tanpa bunga masih ada akarnya. Dan pada akarnya ada umbi sebesar bawang bombay tapi bentuknya lebih gepeng. Karena belum sempat pindah tanam akhirnya dua tanaman tersebut saya taruh di pot kecil lalu dibungkus plastik selama satu hari.
Hari sabtu Gloxinia tersebut saya pindah tanam ke pot. Daunnya ada yang mau lepas. Sekalian saya lepas karena mau ditanam daunnya. Istilahnya stek daun (?), memperbanyak tanaman dengan menanam daunnya. Cara itu saya lihat dari youtube.
Dua Gloxinia yang saya sudah pindah ke pot, ditaruh di luar bersama bunga matahari dan lainnya. Tetapi pada sore hari saya lihat bunga Gloxinia yang ungu tiba-tiba layu. Gloxinia pink yang hanya daun saja juga layu. Wah, kenapa ya? Kepanasan, kurang air atau kebanyakan air? Padahal waktu yang bungkus plastik sehari semalam bunganya masih baik-baik saja. Takutnya bunga Gloxinia itu tidak tahan lama. Untung sebelum layu saya sudah ambil gambarnya.
Gloxinia tanpa bunga. Akarnya banyak dan ada umbinya.
Gloxinia ungu yang seperti beludru. Ini yang terlepas dari akarnya dan sore hari tiba-tiba pohonnya layu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar