15 Nov 2006

Reza Artamevia Telah Kembali

Reza Artamevia. Penyanyi cewek fave saya. Sekarang dia udah comeback. Untung vakumnya gak lama2. jadi kan bisa dengerin dia nyanyi lagi.
Saya mau cerita dikit gimana saya bisa suka ama suara/lagu2nya Reza. Flashback yuk ke tahun 97 (jadul pisan). Dulu ada radio namanya TMI (Trend Musik Indonesia) yang 100% muterin lagu2 Indonesia (sekarang radionya udah ilang gara2 kerusuhan 98). Ada salah satu penyiarnya yang suka muterin lagunya Reza. Hampir semua lagu di album pernah diputer. Jadinya gue tau lagu2nya Reza walaupun gue belum punya albumnya.
Pendapat gue waktu itu tentang lagu2nya Reza, wah bagus banget. Biasanya kalo penyanyi cewek suaranya lempeng aja. tapi Reza lain. Suaranya numpuk2. Artistik. Keren. Surprise juga waktu tau yang bikin itu Ahmad Dhani. Waktu itu Dewa lagi vakum jadi Dhani bisa ngerjain proyek Reza dan Ahmad Band.
Karena kepincut dengan lagu2nya Reza, akhirnya gue beli albumnya di tahun 98. Nggak rugi deh. Lagu2nya bagus banget. Semua lagu adalah fave gue. Gue dengerin albumnya dari awal sampe akhir, jarang diloncat2.
Sampe album ke 2, saya masih beli albumnya. Tapi sayang, sekarang gue gak bisa dengerin albumnya. Gara2 tape-ku gak bisa buat setel kaset. Hiks...sebel!
Di album ke 3, Reza udah gak kerjasama dengan Dhani. Akhirnya Reza kerjasama dengan banyak musisi. Karena itu pula lah lagunya jadi lebih bervariasi. Tapi menurut saya, benang merahnya Reza jadi hilang. Karena lagu yang macam2 itu. album Reza yang ke 3, saya tidak beli (maaf). Tapi kalo dengerin lagunya bagus2 kok.
Nih cewek emang hebat. album baru 3 tapi single hits-nya banyak banget. Termasuk lagu2 yang gak ada video klipnya. Kayak Aku Wanita dan Cinta kan Membawamu Kembali.
Tapi tetep, menurut pendapat pribadi saya, yang paling bagus tuh album 1 dan 2.
Di bawah ini salah satu lirik yang saya ambil dari album pertama Reza.

Putus Saja

Setetes rintangan yang dulu terlupa
Melekat di sisi ruangan uh...cerita
Dan kini menjadi genangan problema
Oh...saatnya melepas pasung

Apabila nanti memang sudah saatnya
Lepas semua sisi hatimu yang dulu
Mungkin memang harus putus saja
Tak ada jalan yang terbaik untuk kita

Cinta yang rantas yang kau tebar
Semakin rapuhkan pendirian yang semu
Bisakah tertutup semua
Segala perbedaan

Tak ada jalan...oh...dan tak ada jalan
Uh...yeah...uh...yeah...tak ada jalan lain
Sampai di sini saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar