Bunga Matahariku di Minggu Pertama Bulan Oktober 2018
My favourite flower. Sunflower.
Saat masih kecil saya pernah melihat tetangga punya pohon bunga matahari berjejer di samping rumahnya. Pohonnya berbaris di dekat tembok bata merah. Pohonnya tinggi dan bagus. Lalu sekitar tahun 2015 saya kepikiran untuk menanam bunga matahari. Karena tidak punya bibitnya akhirnya order lewat online shop.
Pertama menanam tidak ada kendala berarti. Hanya saja kadang-kadang benihnya tidak tumbuh. Tapi hal itu tidak jadi masalah karena benih yang lainnya tumbuh. Saya tanam dalam pot jadi tingginya memang terbatas, tidak seperti jika tanam langsung di tanah. Tahun berikutnya tanam lagi tapi ada kendala musim hujan yang lumayan lama. Setelah itu vakum sebentar.
Tahun 2018 saya order biji matahari lagi dari olshop yang berbeda. Dapatnya banyak sekali. Lebih dari seratus biji. Sebenarnya saya punya banyak benih bunga matahari dari penanaman sebelumnya. Tapi sepertinya tidak bisa ditanam karena sudah terlalu lama.
Tahun ini menanam lagi. Sudah banyak yang tumbuh dan menghasilkan biji kembali. Hanya saja sekitar bulan juli ada kendala hama tikus yang makan bunga matahari saya baik yang masih biji, pohon kecil sampai bunga yang tinggal menunggu biji kering. Semuanya habis sama tikus. Pot bibit matahari yang ditaruh di depan rumah juga banyak yang tidak tumbuh karena banyak semut dan kurang sinar matahari.
Tapi saya tidak patah semangat. Saya terus tanam sampai terakhir ada lima belas pohon yang tumbuh. Harus pintar-pintar taruh pot bunga matahari agar tidak terjangkau tikus dan hama lainnya.
Wuih mantap ya. Pohonnya lebih banyak dari periode menanam sebelumnya.
Kalau siang pohonnya ditaruh di bawah. Tapi sore-sore saya naikan ke pagar itu agar tidak terjangkau tikus, Sampai saat ini masih aman. Makanya saya terus tanam dan tanam bunga matahari lagi hehe.
Iseng banget. Bunga matahari dibuat barisan dari yang terbesar sampai yang terkecil :D
Sekian dulu update SF (sunflower/bunga matahari) saya. Akan dilanjutkan di blog berikutnya.