INDUSTRI musik lokal saat ini disesaki band-band berlanggam Melayu. Di tengah iklim yang kondusif buat musik Melayu hadir boy band bernama SM*SH.
Kemunculan mereka sebenarnya terbilang nekat. Bukan cuma karena menentang arus pasar, tapi juga karena tren boy band di ranah musik lokal sudah “punah” sejak lebih dari satu dasawarsa lalu.
Toh, meski terkesan antitesis, boy band asal Bandung ini mendapat respons lumayan bagus. Di laman berbagai video YouTube, singel mereka, “I Heart You”, telah ditonton lebih dari 400 ribu orang.
Saking populernya video itu, muncul versi parodinya. Hebatnya, versi parodi ini telah dipirsa lebih dari 100 ribu kali. Berkat lagu itu juga, mereka menjadi salah satu band yang tergolong sibuk. Hampir setiap hari SM*SH tampil di acara off air maupun on air.
SM*SH diawaki 7 cowok: Morgan, Rafael, Bisma, Ilham, Dicky, Reza, dan Rangga. Boy band ini berdiri di Bandung, 10 April 2010. Adalah sebuah manajemen bernama Starsignal yang membentuk mereka.
“Yang pertama direkrut Dicky, Ilham, dan Reza. Lalu saya, dan Bisma masuk. Menyusul kemudian Rangga dan Rafael,” kata Morgan.
Ketujuh orang ini direkrut karena punya talenta di bidang menyanyi dan menari.
“Kebanyakan dari kami adalah dancer di Bandung. Beberapa dari kami malah pernah jadi dancer Cinta Laura. Ada juga yang punya latar belakang menyanyi. Ada beberapa personel yang pernah ikut main band,” jelas Morgan.
Oleh Starsignal, ketujuhnya dimasukkan dalam training camp. Di sini mereka diasah kemampuannya dalam hal menyanyi dan menari. Mereka dibekali pula dengan ilmu public speaking. Training camp ini berlangsung selama 5 bulan.
“Karena sering bareng, chemistry kami terbentuk dengan sendirinya. Kami bahkan merasa bukan sekadar teman satu boy band, tapi sudah seperti kakak-beradik,” kata Morgan lagi. Oh ya, soal nama, SM*SH kepanjangan seven man as seven heroes.
“Heroes di sini maksudnya, kami kepengin menginspirasi anak muda untuk berkreasi yang positif. Huruf A-nya menggunakan simbol bintang, karena manajemen kami, kan namanya Starsignal,” terang Bisma.
Oktober lalu, mereka merilis singel “I Heart You”. Dalam waktu relatif cepat, video itu dan juga SM*SH populer. Selain jumlah viewers YouTube yang luar biasa dan jadwal manggung yang padat, boy band ini kebanjiran penggemar.
“Mereka (penggemar-red) bahkan bikin fans club sendiri. Fans club ini tersebar di banyak daerah. Mulai Medan sampai Papua. Bahkan ada fans club kami di Sydney, Australia,” kata Rangga.
Gandrung Boy Band Korea, Tapi Bukan Imitator
SMASH-2panjiPopularitas SM*SH dibarengi sinisme. Di dunia maya, tak sedikit yang mencaci mereka. Di Facebook bahkan ada grup 'Anti SM*SH Boyband'. Caci maki itu muncul karena SM*SH dituding epigon boy band Korea. Mereka dianggap cuma menjiplak boy band-boy band populer di Negeri Ginseng. Tak kreatif.
“Sebenarnya musik kami itu enggak ke arah K-Pop (pop Korea-red). Basic musik kami sih pop dance saja. Persepsi kami meniru boy band Korea muncul karena video klip yang bercorak Korea. Misanya, background video klip yang putih dan pengambilan gambar yang close up. Video klip dibikin berbau Korea, tujuannya agar orang mengenal kami,” terang Bisma.
Meski menolak dibilang epigon boy band Korea, SM*SH mengaku gandrung boy band Korea. Mereka menyimak hasil kreasi musik bikinan boy band Korea seperti Super Junior atau SHINee.
“Waktu SHINee ke Jakarta, kami menonton lho. Kami bahkan berencana menonton konser Super Junior di Singapura,” kata Bisma.
Bicara boy band Korea, SM*SH punya pengalaman tak enak. Sekali waktu pernah muncul kabar, personel band ini menjelek-jelekkan Super Junior. Sontak, penggemar Super Junior marah dan menyerang band ini via dunia maya.
“Padahal itu hoax. Kami enggak pernah menjelek-jelekkan mereka. Kami, kan juga mendengarkan musik mereka,” tandas Bisma, yang pernah bergabung dengan grup B-Boy bernama DawnSquad.
Setelah singel “I Heart You”, mereka berencana merilis album debut. Tapi kapan persisnya album itu diluncurkan, SM*SH belum tahu.
“Selain album, kami berencana bikin komik dan main film. Mudah-mudahan semua rencana itu bisa terwujud,” pungkas Bisma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar